
Mengikuti berita-berita yang berkaitan dengan meninggalnya Nike Ardilla,sungguh menarik.Ia bukan bintang besar macam almarhum Bing Slamet atau S.Bagio,bukan pula artis karismatis macam Iwan Fals atau Oma Irama.Ia cuma gadis cantik berwajah sendu dan kurang memancarkan kecerdasan.Suara serta aktingnya pun rata-rata.Ia jauh dari bayangan Marilyn Monroe yang dipujanya,atau pun Madonna yang pertunjukan maupun penampilannya selalu mengehebohkan.
Namun agaknya Nike memiliki berbagai simbol yang menjadi harapan dan impian masyarakat kita,sekaligus mempertautkan mereka dengan sejumlah kegelisahan bawah sadar yang telah begitu lama tak mampu diredakan.Sehingga jadilah Nike--dengan kematian tragisnya-- sosok yang sanggup meletupkan segala macam isi hati masyarakat,yang di dalamnya terdapat masyarakat media massa.
Hingga menjelang 40 hari meninggalnya,menurut berita yang mengutip pengakuan keluarganya,sekitar dua ribu penggemar masih menyambangi rumahnya di Bandung.Mereka datang bukan hanya dari sekitar Bandung,tapi juga dari berbagai wilayah Indonesia bahkan Malaysia,Brunai,dan Singapura!!
Media massa pun masih terus menggulirkan informasi seputar dirinya.Keluarganya pun sampai membangun museum serta membangun makam khusus untuk memudahkan ziarah.
Nike Ardilla tiba-tiba menyadarkan kita,terutama kalangan yang selama ini kurang hirau pada dunia bintang Indonesia karena dianggap lebih dekat dengan stempel "tidak mutu",bahwa dirinya punya tempat istimewa di lingkungan masyarakat penggemar pop culture.Dan sudah pasti pula hal itu akan membawa konsekuaensi manis bagi pasar yang haus akan sensasi dan keuntungan.
Sepanjang tahun 2005 sampai dengan bulan September ini, ada 4 Album Kompilasi Nike Ardilla dan 1 Album Deddy Dores khusus mengenang 10 tahun kepergian Nike Ardilla yang beredar di pasar musik tanah air. Dari 4 album kompilasi Nike tersebut, satu diantaranya hanya beredar dalam bentuk CD. Album-album tersebut melengkapi album-album kompilasi Nike Ardilla produksi Music plus yang masih beredar sampai dengan Desember 2005 nanti seperti Best of the Best I & 2 dan Best Slow 1 & 2. Untuk lebih jelasnya, berikut resensi kelima album yang direlease tahun 2005 tersebut.
PRIVATE COLLECTION NIKE ARDILLA & DEDDY DORES
Produksi : PT. Harmonika Irama Kharisma dan PT. Opera Swara Genta
Tahun : 2005
Format : CD

CD ini berisi 14 lagu perpaduan Hits Nike Ardilla dan Deddy Dores. CD ini direlease di awal tahun dan cukup bisa mengobati kerinduan penggemar Nike dengan lagu Rona-Rona Biru yang tidak terdapat di kompilasi the best yang diproduksi Music Plus. Bagi penggemar-penggemar baru, tentu saja lagu Rona-Rona Biru ini masih cukup asing ditelinga.
Sayangnya proporsi antara Nike dan Deddy Dores tidak berimbang. Dari 14 lagu yang ada, Nike hanya menyanyikan 4 lagu, dan 2 diantaranya duet dengan Deddy Dores. Selebihnya didominasi oleh Deddy Dores dan satu lagu yang dinyanyikan secara keroyokan oleh sahabat Nike bertajuk Selamat Jalan Nike. Dengan demikian, Nike terkesan hanya sebagai Bintang tamu saja.
Yang menjadi nilai plus CD ini, pemilihan foto Nike untuk Cover yang lain dari yang lain. Bagi penggemar Nike, mungkin baru melihat foto Nike yang ini. Nike tampil sangat bersahaja disini.
BEST OF THE BEST NIKE ARDILLA
Produksi : PT. Harmonika Irama Kharisma dan Harpa Records
Tahun : 2005
Format : Kaset
Kaset ini berisi 18 lagu yang tidak semuanya dinyanyikan oleh Nike Ardilla dan sebagian sudah ada di CD Private Collection. Nike hanya membawakan 5 lagu disini, dua diantaranya duet dengan Deddy Dores dan satu diantaranya yaitu lagu Kelap-Kelip Cinta adalah lagu baru. 13 lagu lainnya dinyanyikan oleh penyanyi lain seperti Yessy Gasela, Deddy Dores, Wulan, Kumpulan artis Sahabat Nike dan Robby NS.
Sebenarnya, album ini bisa menjadi pengobat rindu para penggemar Nike yang selalu menunggu-nunggu sesuatu yang baru dari Nike. Sayangnya, album ini terkesan dibuat terburu-buru dan asal jadi sehingga kualitasnya menjadi kurang bagus. Foto Nike untuk cover saja sama dengan CD Private Collection terdahulu.
Entah pertimbangan apa yang diambil produser album ini sehingga tidak menempatkan lagu Kelap-kelip Cinta sebagai lagu andalannya. Padahal lagu ini terbilang baru dan masih asing di telinga para penggemar Nike yang tentu akan mengundang penasaran dan dengan demikian bisa mendongkrak angka penjualannya.
Yang lebih mengecewakan lagi, Yessy Gasela kurang maksimal menyandang tugas untuk menyanyikan kembali lagu-lagu yang dulu sangat popular dinyanyikan Nike, padahal ia menyanyikan 8 lagu disini. Sebagai penyanyi senior seangkatan Nike, seharusnya Yessy bisa menunjukkan kelasnya. Tapi disini Yessy tidak menunjukkan penguasaan vocal yang prima malah banyak lengkingan vocal yang tidak berpower dan berkesan cengeng. Dan hasilnya, sudah bisa dipastikan lagu-lagu yang dulu begitu indah dinyanyikan Nike, di album ini lagu-lagu tersebut jadi sangat tidak enak untuk didengarkan.
Album ini memang mengecewakan, meskipun produser sudah mencoba mengemasnya dengan cover yang cukup ekslusif, tapi itu tidak bisa menutupi kekurangannya. Bandingan dengan album Ingin Kulupakan produksi Music Plus tahun 1999 yang lalu. Dan mungkin karena itulah setelah kurang lebih sebulan beredar di pasaran, album ini harus ditarik lagi dari peredaran dengan alas an salah cover.
LAGU-LAGU UNGGULAN NIKE ARDILLA
Produksi : Harpa Records.dan PT. Resswara Rodakreasi
Tahun : 2005
Format : Kaset
